Pilihan Busana

Pakaian ini ini terdiri atas sepasang pakaian tradisional yang mempunyai bagian penting yang tidak bisa dapat di pisahkan antara satu dan lainnya. Perlengkapan berpakaian tersebut adalah ciri khusus untuk memberikan identitas yang sangat penting.

Simplah terdiri dari 24 buah lempengan bersegi enam serta dua buah lempengan bersegi delapan. Setiap lempengannya dihiasi menggunakan ukiran motif daun atau bunga serta permata merah di tengahnya.

Di masa silam, kedua pakaian tersebut hanya digunakan oleh raja dan para pembesar kerajaan. Namun sekarang lebih umum digunakan oleh sepasang pengantin Palembang dalam upacara pernikahannya. Ketahui depth dan penjelasan dari pakaian adat Palembang tersebut di link ini.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

Sarung sutra dari mandar nampak mirip dengan kain sutra pada umumnya, tapi di setiap jenis masing-masing memilik ciri yang berbeda yaitu dari corak dan cara membuatnya.

Lipa Saqbe Mandar (Sarung Sutra Mandar) adalah pakaian adat Sulawesi Barat yang sepintas memiliki persamaan dengan kain sutra daerah lain, tapi di setiap jenis dan nama Lipa Saqbe Mandar memiliki ciri khas khusus yakni dari segi corak (positive’ ataupun bunga) dan cara pembuatannya, yang membuatnya terkenal ke daerah sekitarnya (bugis dan makassar).

Bagi masyarakat Ponorogo sendiri, sebutan udeng hanya berlaku untuk headband. Sementara seperti yang disebutkan udeng Wulung dan udeng Warok maka apa yang dimaksud adalah ikat kepala khas Ponorogo, tetapi memiliki bentuk dan pola yang unik.

Aksesoris yang digunakan untuk melengkapi semua pakaian adat tersebut cukup banyak, diantaranya adalah sebagai berikut ini :

Gambar di samping adalah gambar sepasang pengantin yang mengenakan pakaian adat Melayu. Untuk pria busana yang dikenakan bernama, sementara untuk wanita bernama . Jika Anda ingin mengetahui depth penjelasan dari pakaian adat ini, silakan Baca lebih banyak menuju backlink ini.

Sejak dahulu masyarakat Tolaki telah menciptakan bahan pakaian yang dinamakan “Kinawo” dengan kata lain bahan pakaian yang tercipta dari kulit kayu. Proses penciptaan Kinawo ini dilaksanakan dengan teknik yang masih paling sederhana yakni dengan teknik mengambil kulit kayu itu yang dinamakan kayu Usongi, Dalisi, Otipulu, dan wehuka, lantas dikuliti kemudian kulit kayu itu direbus dengan abu dapur.

Ialah sebuah gelang yang dipakai di tangan dan terbuat dari emas, suasa, dan perak. Bentuk dari Ikay ini seperti lingkaran sebuah roda.

Baju Nggembe adalah pakaian adat tradisional yang dipakai oleh remaja putri untuk Upacara Adat atau pesta. Baju Nggembe berbentuk segi empat, berkerah bulat berlengan selebar kain, panjang blus sampai pinggang dan berbentuk longgar.

Pakaian nggembe ialah pkaian yang biasanya di pakai oleh remaja putri yang mana di gunakan untuk upacara adat maupun pesta. Ciri-ciri dari baju ini sendiri adalah mempunyai bentuk segi empat, berlengan lebar selebar kain, berkerah bulat, panjang blus sampai pinggang dan longgar.

Merupakan salah satu perhiasan yang diletakkan pada dahi. Perhiasan ini bentuknya seperti mahkota dan bagian tengahnya diukir dengan motif tumpal dan sulur daun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *